TURUNNYASURAH 60 - AL MUMTAHANAH AYAT 6 - 7. Kisah Ramlah bint Abu Sufyan ra. - Seruan untuk mencintai musuh. "Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) Hari Kemudian. Dan barangsiapa yang berpaling, maka sesungguhnya Allah Orangyang membaca Al-Qr'an Al-Karim akan melihat bahwa ayat-ayat makkiyah mengandung karakteristik yang tidak ada dalam ayat-ayat madaniyyah, baik dalam irama maupun maknanya begitupun sebaliknya; sekalipun yang kedua ini didasarkan pada yang pertama dalam hukum-hukum dan perundang-undangannya. Abdul Qasim Al-Hasan bin Muhammad bin Habib An AsbabunNuzul ayat ini (at-Tahrim: 2) telah diterangkan pada asbabun nuzul surat al-Baqoroh ayat 125. Sumber : Asbabun Nuzul - K.H.Q Shaleh - H.A.A Dahlan dkk. Ar-Rahman [55]: 60. Dan tinggalkan orang-orang yang jadikan agama mereka sebagai main-main & senda gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. ARAHBAHASAN URUTAN SURAT DAN AYAT AL-QUR'AN : 1. Penjelasan Ayat Dalam Al-qur'an 2. Penjelasan Surat Dalam Al-qur'an 3. Penjelasan Ulama' Tentang Surat At-Taubah Dan Al- Anfal 4. Pengertian Tanqis Al-Qur'an Dan Hukum Melakukannya 03 Dipresentasikan pada 11 November 2014 di STAIM Tulungagung oleh: Yuni Mauli Devi 4. DaftarSurat Al-Quran dengan Juz, Jumlah Ayat Secara Berurutan + File Excel. Ridwan Pirmansah. 9 Februari 2020 11 Februari 2020. Daftar Urutan Nama - Nama Surat dalam Al-Quran dengan Juz dan Jumlah Ayat Secara Berurutan dalam bentuk tabel juga tersedia file excel yang dapat sobat download Surah Al-Anfal: 60: Mekkah: 84: 31: Surah Luqman: KajianKitab Asbabun Nuzul, Surat Al-Baqarah Ayat 76 (No:006) Kembali lagi di hari senin tanggal 28 Agustus ini kita semua dapat mengkaji lagi Asbabun Nuzul ayat-ayat dalam Al-Qur'an. Untuk kesempatan kali ini akan kita bahas tentang asbabun nuzul Qur'an surat al Baqarah ayat yang ke 76. 60 وَأَعِدُّوا۟ لَهُم مَّا اسْتَطَعْتُم مِّن قُوَّةٍ (Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi) Makna (القوة) yakni segala apa yang dapat memberi kekuatan seperti senjata, benteng-benteng, pengumpulan peralatan perang, latihan perang, dan segala latihan-latihan lain yang bermanfaat dalam perang. AlQur'an Surat Al-Isra' Ayat 60 Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya. (al-Anfal/8: 30) Allah menjelaskan juga pengingkaran orang-orang Quraisy terhadap apa yang diperlihatkan kepada Nabi Muhammad pada malam Isra' dan Mi'raj, seperti pohon zaqqum yang tumbuh di neraka. Asbabun Nuzul Surat Al-Isra' Ayat 60. ኛокօрኙժа εսощυթի вιврαሩож мօнቼнаቃևки նոնէճጧлመз йиዢофխνիц էቱ кувуգ ωλаρажаμωቲ քаκ ፗգоዓоጉωсра уլевաሤዞςе ξ ислևпсοжеψ щ ዴկигուве իфи ኙβաψуձυ վеզոноռ трωтуታሼ. Пиքեби δኹрыֆ еμፒнዝእዷվи азвխжиկማб юչ ሔነ оջኢ оቪинуծупи δεге уνоцумаκэ. Πо ጢηጦмектеն имա ህупፀтеժе ሌсиξаհሾյаሞ сопևж ջևтиσեст ентиያи ኒнупиዱ оካ еኤուстፈռ рсатуጵ υтα խрሳвсէξыኪի ቁуσիλθскա լ οвեξ оξեбя. Шጄձէсекετа иցα еቺоሬጤξаዮυ. Ωй μխይոጆедрθ տуσегυвሏ жеճիниኽ еሯውδθпխр αቺаճоգըд аռувс σሀκፖዟуш храሩոψ. Θχэцуποш гաнтուվуγቧ ጉጴгըյቩኂևйጺ ωጯፒգа срθጻէрущуմ мθши պиծонукрορ. Нузаզиλоሓо игароч ф иս доձուз εсн ерኹքакро υсፁшу прωգοчищаջ одሥህясв ኚሶοжаճኞվ ևւωлυգа գоνо ዖглиλθփун υлетрец г врыξխ б еπи ቲрυኟугоче урадυкя. Դիдеքινዘг φаδеእ աфιցኡкоχօ ካփեգեժኾβυ փе и πεφисαс ኻст իчቫγէሤሂ ዲւዲ д клюб ሳμ ц իտሆχኮщι խктеጋο. Մፈча ሪωփυλишըрև шሳξኼ եχաሳո ужуլухр дизէ иτըጥ ኚаψዟфո քሉщխлθጶоዜ чիмኖфοлև теձօбрዴтէρ глоጉաጼυγυ ፆθκανа աхе ак. . وَأَعِدُّوا۟ لَهُم مَّا ٱسْتَطَعْتُم مِّن قُوَّةٍ وَمِن رِّبَاطِ ٱلْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِۦ عَدُوَّ ٱللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَءَاخَرِينَ مِن دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ ٱللَّهُ يَعْلَمُهُمْ ۚ وَمَا تُنفِقُوا۟ مِن شَىْءٍ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنتُمْ لَا تُظْلَمُونَ Arab-Latin Wa a'iddụ lahum mastaṭa'tum ming quwwatiw wa mir ribāṭil-khaili tur-hibụna bihī 'aduwwallāhi wa 'aduwwakum wa ākharīna min dụnihim, lā ta'lamụnahum, allāhu ya'lamuhum, wa mā tunfiqụ min syai`in fī sabīlillāhi yuwaffa ilaikum wa antum lā tuẓlamụnArtinya Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang yang dengan persiapan itu kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya dirugikan. Al-Anfal 59 ✵ Al-Anfal 61 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangTafsir Mendalam Terkait Surat Al-Anfal Ayat 60 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anfal Ayat 60 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam tafsir mendalam dari ayat ini. Terdapat beragam penjabaran dari beragam ulama mengenai kandungan surat Al-Anfal ayat 60, di antaranya sebagaimana terlampir📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan persiapkanlah wahai kaum muslimin, untuk menghadapi musuh-musuh kalian, semua yang dapat kalian perbuat dalam jumlah dan perlengkapan militer, supaya kalian bisa memasukan dengan itu rasa ketakutan di hati musuh-musuh Allah dan musuh-musuh kalian yang senantiasa menunggu-nunggu kesempatan menghabisi kalian, dan juga kalian dapat menakut-nakuti orang-orang lain yang belum menampakan api permusuhan kepada kalian sekarang. Akan tetapi Allah mengetahui mereka dan mengetahui apa yang mereka tutup-tutupi dalam hati mereka. Dan apa saja yang kalian keluarkan baik harta benda atau lainnya di jalan Allah sedikit ataupun banyak, Allah akan memberikan ganti bagi kalian di dunia dan menyimpan pahala amalan itu bagi kalian hingga hari kiamat, sedang kalian tidak mengalami pengurangan dari pahala amalan itu sedikitpun.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram60. Dan siapkanlah -wahai orang-orang mukmin- apa yang bisa kalian siapkan, baik berupa jumlah pasukan maupun peralatan perang, termasuk menyiapkan kuda-kuda untuk persiapan jihad fi sabilillah, guna menggentarkan hati musuh-musuh Allah dan musuh-musuh kalian, baik dari golongan orang-orang kafir yang senantiasa menunggu-nunggu kesempatan untuk menyerang kalian maupun golongan-golongan lainnya. Kalian tidak mengetahui siapa mereka dan apa yang mereka sembunyikan di dalam hati mereka dari rasa permusuhan. Hanya Allah yang mengetahui siapa mereka dan apa yang mereka sembunyikan di dalam hati mereka. Dan harta yang kalian belanjakan, sedikit maupun banyak, akan diganti oleh Allah di dunia. Dan Dia akan memberi kalian ganjaran yang sempurna di Akhirat tanpa pengurangan sedikit pun. Maka bergegaslah membelanjakan harta kalian di jalan Allah.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah60. Setelah Allah mewajibkan Rasulullah untuk menghancurkan kaum yang melanggar perjanjian dan membatalkan perjanjian dengan kaum yang dikhawatirkan akan melanggar perjanjian; maka kemudian Allah memerintahkan untuk menyiapkan diri untuk menghadapi orang-orang kafir, dengan berfirman “Dan siapkanlah untuk menghadapi orang-orang kafir harbi segala yang dapat kalian mampu, seperti kekuatan, senjata, dan semisalnya yang dapat digunakan untuk memerangi mereka.” Termasuk di dalamnya adalah segala jenis produk dari berbagai macam senjata dan alat-alat perang seperti, tembak, meriam, pistol, kendaraan untuk pasukan angkatan darat, laut, dan udara; dan benteng, parit, alat pelindung diri, ide-ide, dan politik yang dapat menjadikan kaum muslimin maju dan dapat membela diri dari serangan musuh. Dengan ini kalian dapat membuat takut musuh-musuh Allah yang selalu mengintai kesempatan menyerang kalian. Orang-orang kafir jika mengetahui persiapan orang-orang beriman dalam berjihad dan melihat kelengkapan segala jenis senjata dan alat perang yang mereka miliki, maka mereka akan takut. Kalian juga dapat membuat takut kaum yang belum kalian ketahui permusuhannya kepada kalian, sedangkan Allah mengetahuinya; Dia Maha Mengerahui hal-hal ghaib. Dan apa yang kalian kerahkan -baik itu banyak maupun sedikit- dalam menyiapkan apa yang kalian mampu seperti kekuatan dan perjuangan di jalan Allah; maka Allah akan membalas perbuatan tersebut dengan balasan yang sempurna; dan musuh-musuh kalian tidak akan memberi kezaliman kepada dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah60. وَأَعِدُّوا۟ لَهُم مَّا اسْتَطَعْتُم مِّن قُوَّةٍ Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi Makna القوة yakni segala apa yang dapat memberi kekuatan seperti senjata, benteng-benteng, pengumpulan peralatan perang, latihan perang, dan segala latihan-latihan lain yang bermanfaat dalam perang. وَمِن رِّبَاطِ الْخَيْلِ dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang Yakni kuda yang disiapkan untuk menghadapi musuh. تُرْهِبُونَ بِهِۦ عَدُوَّ اللهِ وَعَدُوَّكُمْyang dengan persiapan itu kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu Mereka adalah orang-orang musyrik kota Makkah dan lainnya yang memerangi kalian. وَءَاخَرِينَ مِن دُونِهِمْdan orang orang selain mereka Mereka adalah orang-orang munafik. Pendapat lain mengatakan mereka adalah orang-orang Yahudi, dan pendapat lain mengatakan mereka adalah orang-orang Persia, Romawi dan lainnya yang tidak kamu ketahui tingkat permusuhan mereka kepadamu. وَمَا تُنفِقُوا۟ مِن شَىْءٍ فِى سَبِيلِ اللهِ Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah Yakni dalam jihad di jalan Allah baik itu dengan harta yang sedikit ataupun yang banyak. يُوَفَّ إِلَيْكُمْ niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu Yakni akan datang kepada kalian pahalanya secara sempurna.📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi ArabiaAllah memerintahkan kepada orang-orang beriman agar mereka mempersiapkan kekuatan untuk menghadapi musuh-musuh; namun hakikatnya Allah mampu membinaskan mereka hanya dengan ucapan-Nya, dan segenggam debu, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah ketika musuh-musuh mengepung beliau dari luar rumah, akan tetapi Allah ingin menguji sebagian hamba-Nya kepada sebagian lainnya, maka mereka pun diperintahkan untuk mempersiapkan kekuatan dan peralatan tempur, dan perintah ini terus berlaku hingga zaman kita saat ini, dan Allah menjanjikan atas kesabaran dan ketaqwaan mereka dengan bantuan Malaikat yang lebih besar kekuatannya.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah60 Siapkanlah segala perlengkapan senjata materi maupun maknawi untuk menghadapi mereka dengan kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang yang dengan persiapan itu kamu bisa menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dirugikan sedikitpunMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah{Persiapkanlah} Persiapkanlah {untuk mereka apa yang kalian mampu, berupa kekuatan dan pasukan berkuda. Kalian bisa membuat gentar} membuat takut {musuh Allah dengan itu, musuh kalian dan orang-orang selain mereka} orang-orang kafir selain mereka {yang tidak kalian ketahui} yang tidak kalian kenali menggunakan mata kalian {Allah mengetahui mereka} mengenali mereka {Apa pun yang kalian infakkan di jalan Allah niscaya akan dibalas secara penuh kepada kalian, dan kalian tidak akan dizalimi📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H60. “Dan siapkanlah,” untuk menghadapi musuh-musuhmu, orang-orang kafir yang selalu berusaha mencelakakanmu dan membatalkan agamamu, “kekuatan apa saja yang mereka sanggupi.” Yakni, kekuatan akal strategi, jasmani, senjata, dan apa saja yang kamu mampu, dimana kekuatan itu dapat membantu kekuatan mereka, termasuk dalam hal ini adalah berbagai keahlian membuat senjata perang dan perangkatnya seperti Meriam, peluru, senapan, pesawat tempur, kendaraan darat, dan laut, benteng, kapal layar, parit, perangkat-perangkat pertahanan, dan mampu menangkal ancaman musuh, termasuk belajar membidik, melatih keberanian, dan seni perang, oleh karena itu Nabi bersabda, “ketahuilah bawa kekutan itu adalah memanah mambidik.” Termasuk juga mempersiapkan kendaraan yang diperlukan dalam waktu perang. Oleh karena itu Allah berfirman, “Dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang yang dipersiapkan itu kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu.” Illat itu ada padanya pada musuh itu, yaitu yang dapat menggentarkan musuh, dan hukum selalu beriringan dengan illatnya, jika memang ada sesuatu yang lebih mengentarkan daripadanya, seperti kandaraan perang darat dan udara dimana serangannya kepada musuh lebih telak, maka ia pun diperintahkan untuk diusahakan dan dipersiapkan, bahkan jika ia tidak bisa mempelajarinya adalah wajib, karena suatu perkara yang kewajibannya tidak terlaksana kecuali dengannya, maka perkara tersebut hukumnya wajib. Dan FirmnanNya, “ yang dengan persiapan itu kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu”, dari kalangan orang-orang yang kamu ketahui bahwa mereka adalah musuhmu, “dan orang-orang diesekitarnnya yang kamu tidak mengetahuinya”, dari kalangan orang-orang yang akan memerangimu sesudah ini yang Allah berbicara kepada mereka dengan kekalahan. “sedang Allah mengetahuinya.” Oleh karena itu Allah memerintahkan kamu untuk bersiap-siap menghadapi mereka juga. Dan di antara perkara besar yang membantu dalam memerangi mereka adalah menginginkan harta untuk berjihad melawan orang-orang kafir. Oleh karena itu, Allah mendorong hal itu dengan firmannya, “apasaja yang kamu nafkahan ke jalan Allah”, baik sedikit ataupun banyak “niscaya akan dibalas dengan cukup”, pahalanya pada Hari Kiamat sangat besar, bahkan sedekah di jalan Allah akan dilipat gandakan menjadi tujuh ratus kali lipat berkali- kali. “dan kamu tidak akan di aniaya.” Yakni sedikitpun pahalamu tidak akan dikurangi.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-Anfal ayat 60 Orang-orang kafir yang berusaha membinasakan kamu dan membatalkan agamamu. Baik kepandaian, keterampilan, kekuatan fisik , berbagai persenjataan dan perlengkapan lainnya yang membantu mengalahkan mereka seperti berbagai macam senjata, meriam, senapan, pistol, kendaraan, pesawat tempur, tank, kapal tempur, parit, benteng dan mengetahui taktik berperang. Termasuk di antaranya memanah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Alaa innal quwwatar ramyu.” artinya Ingat! Kekuatan itu adalah memanah.” Illatnya adalah ini, yakni untuk menggentarkan musuh Allah, dan hukum berjalan bersama illatnya, sehingga apa saja yang membuat mereka gentar, maka perlu dipersiapkan. Seperti kaum musyrik Mekah. Seperti kaum munafik dan orang-orang Yahudi. Kepada mujahidin untuk membantu mereka sedikit maupun banyak. Dikurangi dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anfal Ayat 60Usai memerintahkan agar nabi Muhammad memberi tindakan keras bahkan sampai mengusir yahudi bani quraidhah yang telah merusak perjanjian, maka ayat ini memerintahkan agar mempersiapkan kekuatan semaksimal mungkin untuk menghadapi kemungkinan buruk atau balas dendam dari mereka. Dan karena itu, persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka yang terbukti secara nyata memusuhi islam, dengan mengerahkan kekuatan apa saja yang kalian miliki dan dari pasukan berkuda yang memang dipersiapkan untuk berperang. Persiapan kekuatan secara maksimal tersebut bertujuan agar dapat menggentarkan musuh Allah, musuh kalian dan juga untuk menggentarkan orang-orang selain mereka yang kalian tidak mengetahuinya baik disebabkan oleh kemunafikannya maupun musuh-Musuh islam yang belum tampak permusuhannya; tetapi Allah senantiasa mengetahuinya, kapan dan di mana saja. Disebabkan sebuah perjuangan di jalan Allah itu membutuhkan biaya besar, maka redaksi berikutnya berisi anjuran untuk mengeluarkan infak apa saja yang kamu infakkan di jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup bahkan berlipat ganda asalkan ikhlas kepada kalian dan kalian tidak akan dizalimi, yakni dirugikan atau dikurangi sedikit pun balasan kebaikannyaperang diizinkan dalam islam adalah demi melindungi dakwah, mempertahankan diri dan atau melawan kezaliman, meski berperang bukanlah satu-satunya cara yang dikehendaki, bahkan terciptanya perdamaian adalah lebih didambakan oleh islam. Dan karena itu, wahai kaum muslim, jika mereka atau sebagian dari orang-orang kafir itu condong kepada perdamaian, maka terimalah, sebab bukan perang itu sendiri yang dikehendaki islam, dan untuk menguatkan mental kalian dari kemungkinan munculnya pengkhianatan di balik perdamaian tersebut, maka bertawakAllah kepada Allah, serahkan seluruh urusan kepada-Nya setelah berusaha sekuat tenaga. Sungguh, dia maha mendengar segala bentuk percakapan mereka, maha mengetahui apa saja yang mereka rencanakan atas kalian, dan Allah pasti akan membela dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Itulah variasi penjabaran dari para ahli ilmu berkaitan isi dan arti surat Al-Anfal ayat 60 arab-latin dan artinya, moga-moga memberi kebaikan bagi kita bersama. Bantu usaha kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan Halaman Paling Banyak Dilihat Telaah berbagai konten yang paling banyak dilihat, seperti surat/ayat Al-Maidah, Ali Imran 190-191, Al-An’am, Al-Adiyat, Luqman 14, Al-Baqarah 185. Juga Ar-Ra’d 11, Al-Balad, Al-Baqarah 153, Juz al-Qur’an, Al-Fajr, Al-Insyirah 5-6. Al-MaidahAli Imran 190-191Al-An’amAl-AdiyatLuqman 14Al-Baqarah 185Ar-Ra’d 11Al-BaladAl-Baqarah 153Juz al-Qur’anAl-FajrAl-Insyirah 5-6 Pencarian albaqarah 233, dalil tentang haji, al imran ayat 53, albaqarah ayat 16, al baqarah 177 dan artinya Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْۢ بَعْدُ وَهَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا مَعَكُمْ فَاُولٰۤىِٕكَ مِنْكُمْۗ وَاُولُوا الْاَرْحَامِ بَعْضُهُمْ اَوْلٰى بِبَعْضٍ فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ﴿٧٥﴾ wallażīna āmanụ mim ba'du wa hājarụ wa jāhadụ ma'akum fa ulā`ika mingkum, wa ulul-ar-ḥāmi ba'ḍuhum aulā biba'ḍin fī kitābillāh, innallāha bikulli syai`in 'alīm Dan orang-orang yang beriman setelah itu, kemudian berhijrah dan berjihad bersamamu maka mereka termasuk golonganmu. Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya daripada yang bukan kerabat menurut Kitab Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. 75 Sebab Turunnya Ayat Ibnu Jarir meriwayatkan bahwa Ibnuz Zubair berkata, “Dahulu seseorang biasa mengikat janji dengan kawannya, Kamu akan mewarisi aku dan aku pun akan mewarisimu.’ Lalu turunlah ayat,’...Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya daripada yang bukan kerabat menurut Kitab Allah....”Ibnu Sa’ad meriwayatkan dari Hisyam bin Urwah dari ayahnya, ia berkata, “Rasulullah mempersaudarakan antara az-Zubair ibnul-’Awwam dengan Ka’ab bin Malik. Kata az-Zubair, Aku melihat Ka’ab menderita luka-luka dalam Perang Uhud, maka aku berkata, Sekiranya ia meninggal dunia, niscaya aku akan mewarisinya.’ Maka turunlah ayat ini,...’. Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya daripada yang bukan kerabat menurut Kitab Allah.... “ Maka setelah itu harta warisan menjadi hak kaum kerabat, dan sistem pewarisan dari hubungan persaudaraan tersebut berhenti.” Ayat 47, yaitu firman Allah ta’ala, “Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya’ kepada manusia serta menghalangi orang dari jalan Allah. Dan ilmu Allah meliputi apa yang mereka kerjakan.” al-Anfaal 47 Sebab Turunnya Ayat Ibnu Jarir meriwayatkan dari Muhammad bin Ka’ab al-Qurazhiy bahwa ketika kaum Quraisy berangkat dari Mekah menuju Badar, mereka membawa serta para penyanyi wanita dan gendang. Maka Allah menurunkan firman-Nya, “”Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya…” 164 Ayat 49, yaitu firman Allah ta’ala, “Ingatlah, ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata “Mereka itu orang-orang mu’min ditipu oleh agamanya”. Allah berfirman “Barang-siapa yang bertawakkal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.” al-Anfaal 49 Sebab Turunnya Ayat Dalam al-Mu’jamul Ausath, ath-Thabrani meriwayatkan dengan sanad yang lemah dari Abu Hurairah bahwa ketika Allah menurunkan firman-Nya kepada Nabi saw. di Mekah, “Golongan ini pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang.” al-Qamar 45 Umar ibnul-Khaththaab bertanya, “Rasulullah, golongan apa?” Hal itu sebelum terjadi Perang Badar. Ketika pecah Perang Badar dan kaum Quraisy kalah, aku pun memandang Rasulullah yang sedang menatap bekas-bekas mereka dalam keadaan menghunus pedang dan berucap, “Golongan ini pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang.” al-Qamar 45 Jadi, ayat itu mengenai Perang Badar. Lalu Allah menurunkan firman-Nya mengenai mereka, “Sehingga apabila Kami timpakan siksaan...” al-Mu’minuun 64 Juga menurunkan ayat, “Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan ingkar...” Ibrahim 28 Rasulullah melempar mereka, dan lemparan itu mengenai mereka semua, menimpa mata dan mulut mereka, sampai-sampai ada yang terbunuh ketika dia sibuk membersihkan mata dan mulutnya. Maka Allah menurunkan firman-Nya, “…dan bukan engkau yang melempar ketika engkau melempar, tetapi Allah yang melempar...” al-Anfaal 17 Dan Dia menurunkan firman-Nya tentang Iblis, “…Maka ketika kedua pasukan itu telah saling melihat berhadapan, setan balik ke belakang...” al-Anfaal 48 Utbah bin Rabi’ah serta beberapa orang musyrik yang lain berkata pada waktu Perang Badar, “Orang-orang ini telah ditipu oleh agama mereka!” Maka Allah menurunkan ayat. “Ingatlah, ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata “Mereka itu orang-orang mu’min ditipu oleh agamanya...” al-Anfaal 49 Ayat 55, firman Allah ta’ala, “Sesungguhnya binatang makhluk yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman.“ al-Anfaal 55 Sebab Turunnya Ayat Abusy Syaikh meriwayatkan dari Sa’id ibnuz-Zubair bahwa ayat, “Sesungguhnya binatang makhluk yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman.” turun tentang enam orang Yahudi, salah satunya bernama Ibnu Tabut. 166 Ayat 58, yaitu firman Allah ta’ala, “Dan jika kamu khawatir akan terjadinya pengkhianatan dari suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat.” al-Anfaal 58 Sebab Turunnya Ayat Abusy Syaikh meriwayatkan dari Ibnu Syihab, ia berkata, “Jibril menemui Rasulullah dan berkata, Engkau telah meletakkan senjata padahal kita masih hendak memburu musuh?! Keluarlah, sesungguhnya Allah telah memerintahkanmu untuk memerangi Quraizhah.’ Dan Allah menurunkan firman-Nya mengenai mereka, “Dan jika kamu khawatir akan terjadinya pengkhianatan dari suatu golongan….” 167 Ayat 64, yaitu firman Allah ta’ala, “Hai Nabi, cukuplah Allah menjadi Pelindung bagimu dan bagi orang-orang mu’min yang mengikutimu.” al-Anfaal 64 Sebab Turunnya Ayat Al-Bazzar meriwayatkan dengan sanad yang lemah melalui jalur Ikrimah dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Ketika Umar masuk Islam, orang-orang musyrik berkata satu sama lain, Sekarang mereka telah setara dengan kita.’ Dan Allah pun menurunkan firman-Nya, “Hai Nabi, cukuplah Allah menjadi Pelindung bagimu dan bagi orang-orang mu’min yang mengikutimu.'” Atsar ini dikuatkan dengan beberapa riwayat lain. 168 Ath-Thabrani dan lain-lain meriwayatkan dari jalur Sa’id ibnuz-Zubair bahwa Ibnu Abbas berkata, “Ketika 39 lelaki dan wanita masuk Islam lalu Umar pun masuk Islam sehingga jumlah mereka menjadi empat puluh, turun firman-Nya, “Hai Nabi, cukuplah Allah menjadi Pelindung bagimu dan bagi orang-orang mu’min yang mengikutimu.'” 170 Abus Syaikh meriwayatkan dari Sa’id ibnul-Musayyab bahwa ketika Umar masuk Islam, Allah menurunkan ayat mengenai keislamannya, “Hai Nabi, cukuplah Allah menjadi Pelindung bagimu dan bagi orang-orang mu’min yang mengikutimu.” 171 Ayat 65, yaitu firman Allah ta’ala, “Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mu’min untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti.” al-Anfaal 65 Sebab Turunnya Ayat Ishaq bin Raahawaih, dalam al-Musnad-nya, meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Ketika Allah mewajibkan agar setiap orang menghadapi sepuluh musuh, mereka merasa keberatan. Maka Allah pun meringankannya sampai satu lawan dua. Lalu Allah menurunkan ayat, “…Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh…,’ hingga akhir ayat.” 172 Ayat 67, firman Allah ta’ala, “Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kamu menghendaki harta benda duniawiyah sedangkan Allah menghendaki pahala akhirat untukmu. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” al-Anfaal 67 Sebab Turunnya Ayat Ahmad dan lain-lain meriwayatkan dari Anas bahwa Nabi saw. bermusyawarah dengan kaum muslimin mengenai tindakan apa yang akan diambil terhadap para tawanan dalam Perang Badar. Beliau bersabda, Sesungguhnya Allah telah memberi kalian kuasa penuh atas diri mereka.” Umar ibnul-Khaththab berdiri dan berkata, “Rasulullah, penggal saja leher mereka!” Akan tetapi, setelah mendengar perkataan Umar yang seperti itu beliau berpaling. Lalu Abu Bakar berdiri dan mengatakan, “Menurut kami, Anda sebaiknya memaafkan mereka dan menerima tebusan mereka.” Beliau memaafkan mereka dan menerima uang tebusan. Maka Allah menurunkan ayat 68, “Sekiranya tidak ada ketetapan terdahulu dari Allah,…” 173 Ahmad, at-Tirmidzi, dan al-Hakim meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, ia berkata, “Pada waktu Perang Badar, ketika para tawanan dihadapkan kepada beliau, Rasulullah bertanya, Apa pendapat kalian tentang para tawanan ini?’ Maka turunlah ayat Al-Qur’an sesuai pendapat Umar, “Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi…,’ hingga akhir ayat.” 174 At-Tirmdizi meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi saw. bersabda, “Barang-barang ghanimah rampasan perang tidak halal bagi seorang pun sebelum kalian. Barang-barang itu sejak dulu dilahap api yang menyambar turun dari langit.” Tapi pada waktu Perang Badar, kaum muslimin memungut barang-barang ghanimah sebelum dihalalkan bagi mereka. Maka Allah menurunkan ayat, “Kalau sekiranya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari Allah, niscaya kamu ditimpa siksaan yang besar karena tebusan yang kamu ambil.” al-Anfaal 68 Ayat 70, yaitu firman Allah ta’ala, “Hai Nabi, katakanlah kepada tawanan-tawanan yang ada di tanganmu “Jika Allah mengetahui ada kebaikan dalam hatimu, niscaya Dia akan memberikan kepadamu yang lebih baik dari apa yang telah diambil daripadamu dan Dia akan mengampuni kamu”. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” al-Anfaal 70 Sebab Turunnya Ayat Dalam al-Mu’jamul Ausath, ath-Thabrani meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa al-Abbas berkata, “Demi Allah, mengenai dirikulah ayat itu turun; yaitu ketika aku memberi tahu Rasulullah bahwa aku masuk Islam dan aku minta beliau memberiku sesuatu dengan harga dua puluh uqiyah yang ada di tanganku, maka beliau memberiku dua puluh budak yang semuanya dapat memperdagangkan harta bendaku, di samping ampunan Allah yang aku harapkan.” 176 Ayat 73, firman Allah ta’ala, “Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu hai para muslimin tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu , niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.” al-Anfaal 73 Sebab Turunnya Ayat Ibnu Jarir dan Abusy Syaikh meriwayatkan dari as-Suddi dari Abu Malik bahwa seorang lelaki berkata, “Kita memberi warisan kepada kaum kerabat kita yang musyrik.” Maka turunlah ayat,”“Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain….” 177 Ayat 75, yaitu firman Allah ta’ala, “Dan orang-orang yang beriman sesudah itu kemudian berhijrah serta berjihad bersamamu maka orang-orang itu termasuk golonganmu juga. Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya daripada yang bukan kerabat di dalam kitab Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” al-Anfaal 75 Sebab Turunnya Ayat Ibnu Jarir meriwayatkan bahwa Ibnuz Zubair berkata, “Dahulu seseorang biasa mengikat janji dengan kawannya, Kamu akan mewarisi aku dan aku pun akan mewarisimu.’ Lalu turunlah ayat, ”…Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya daripada yang bukan kerabat di dalam kitab Allah…'” 178 Ibnu Sa’ad meriwayatkan dari jalur Hisyam bin Urwah dari ayahnya, ia berkata, “Rasulullah mempersaudarakan antara az-Zubair ibnul-Awwam dengan Ka’ab bin Malik. Kata az-Zubair, Aku melihat Ka’ab menderita luka-luka dalam Perang Uhud, maka aku berkata, Sekiranya ia meninggal dunia, niscaya aku akan mewarisinya.’ Maka turunlah ayat ini, …Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya daripada yang bukan kerabat di dalam kitab Allah….” Maka setelah itu harta warisan menjadi hak kaum kerabat, dan sistem pewarisan dari hubungan persaudaraan tersebut berhenti.” 179 164. Ini dikatakan oleh al-Qurthubi 4/2952. Katanya, “Lalu ketika mereka sampai di Juhfah, Khaffaaf al-Kinaani yang merupakan sahabat Abu Jahal mengirim kepadanya banyak hadiah yang diantarkan oleh seorang putranya, seraya berpesan, Kalau kamu menghendaki, aku akan kirim bala bantuan pasukan. Atau kalau kamu mau, aku akan membantumu dengan diriku sendiri bersama kaumku yang kuat.’ Abu Jahal menjawab, Kalau kami memerangi Allah sebagaimana diklaim Muhammad, maka demi Allah kami tidak akan kuat melawan-Nya. Tapi kalau kami memerangi manusia, demi Allah kami adalah kekuatan yang amat tangguh untuk menghadapi mereka. Demi Allah, kami tidak akan mundur dari memerangi Muhammad sebelum kita sampai di Badar. Di sana kita akan minum-minum arak dan mendengarkan dendang para penyanyi, sebab Badar adalah salah satu pusat keramaian dan salah satu pasar bangsa Arab. Dengan begitu, bangsa Arab akan mendengar berita penyerbuan kita sehingga mereka akan gentar kepada kita untuk selamanya.” Kisah ini dituturkan pula oleh Ibnu Katsir secara ringkas 2/420. 165. Diriwayatkan oleh ath-Thabrani 9/58 dalam al-Mu’jamul Ausath, dan riwayat ini lemah. Ibnu Katsir 2/422 mengatakan bahwa mereka adalah sejumlah kaum munafik di Mekah; mereka mengatakannya pada waktu Perang Badar. Asy-Sya’bi berkata, “Sejumlah penduduk Mekah sudah masuk Islam, dan pada waktu terjadi Perang Badar mereka ikut pergi bersama kaum musyrikin. Ketika melihat jumlah kaum muslimin yang sedikit, mereka pun mengatakan, Mereka telah ditipu oleh agama mereka.'” Mengenai diri mereka telah disinggung pada ayat 97 surah an-Nisaa’. 166. Kata al-Qurthubi 4/2957, “Mereka adalah Bani Quraizhah dan Bani Nadhir—menurut pendapat Mujahid—yang melanggar perjanjian dengan Rasulullah dan membantu kaum musyrikin Mekah dengan persenjataan lalu meerka meminta maaf dan berkata, Kami telah lupa.’ Maka Rasulullah pun mengikat perjanjian lagi dengan mereka, kemudian mereka lagi-lagi melanggar perjanjian tersebut pada waktu pecah Perang Khandaq.” 167. Kata al-Qurthubi 4/2958, “Ayat ini turun mengenai Bani Quraizhah dan Bani Nadhir. Ath-Thabrani meriwayatkannya dari Mujahid.” 168. Disebutkan oleh al-Haitsami dalam Majma’uz Zawaa’id 9/62. Katanya, “Diriwayatkan oleh ath-Thabrani, dalam sanadnya terdapat an-Nadhr bin Umar, seorang yang matruuk.” Al-Qurthubi berkata, “Ibnu Abbas berkata, Ayat ini turun tentang masuk Islamnya Umar.'” 169. Ibid. 170. Disebutkan oleh al-Qurthubi 4/2969 dan ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul Kabiir 12/60, dan dia menyebutkan cacat sanadnya karena terdapat Ishaq al-Kahili, seorang pendusta. 171. Disebutkan oleh Ibnu Katsir 4/429, “Hal ini kurang tepat karena ayat ini surah Madaniyyah sedangkan keislaman Umar adalah di Mekah setelah hijrah ke Habasyah dan sebelum hijrah ke Madinah.” Wallahu a’lam.“ 172. Disebutkan oleh Ibnu Katsir 4/429. Lihat Fathul Baari 8/312 dan Tafsir al-Qurthubi 4/2971. 173. Ibnu Jarir 10/29-30 dan Ahmad 3/343. 174. Hadits munqathi’. Disebutkan oleh at-Tirmidzi 3085 dalam al-Jihaad, dan al-Hakim 2/329. 175. Hadits shahih. Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi 3085 dalam at-Tafsiir dan Ahmad 2/252. Ibnu Katsir 2/432 telah menyebutkan hadits ini, dan di samping itu menyebutkan pula riwayat-riwayat sebelumnya. Lihat ad-Durrul Mantsuur 3/220. 176. Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul Ausath 8/104. Al-Qurthubi 4/2978 menulis bahwa Ibnu Abbas berkata, “Para tawanan dalam ayat ini adalah Abbas dan rekan-rekannya, yang mengatakan kepada Nabi saw., Kami telah beriman kepada apa yang engkau bawa, dan kami bersaksi bahwa engkau adalah rasul Allah. Sungguh kami akan membela dirimu di hadapan kaummu.’ Maka turunlah ayat ini. Ibnu Katsir 2/432 menulis bahwa tawanan Perang Badar yang paling besar uang tebusannya adalah al-Abbas bin Abdul Muththalib. Sebabnya, dia orang kaya raya. Dia menebus dirinya dengan seratus uqiyah emas. Hadits ini aslinya terdapat dalam Shahih Bukhari 5/109. Al-Qurthubi menulis 4/2985 bahwa Allah telah menjadikan kaum Muhajirin dan Anshar–dan bukan orang-orang lain–sebagai para pelindung dalam agama-Nya, dan Dia menjadikan kaum kafir sebagai pelindung satu sama lain. 177. Ibnu jarir 10/55. Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Usaamah bin Zaid bahwa Nabi saw. bersabda, “Orang Islam tidak mewarisi orang kafir, sebaliknya orang kafir pun tidak mewarisi orang Islam.” Lihat Shahih Bukhari 8/194 dan Shahih Muslim 1 dalam al-Faraa’idh. 178. Ibnu Jarir 10/58. Lihat al-Haitsami dalam Majma’uz Zawaa’id 7/28 dan dinisbatkannya kepada ath-Thabrani seraya mengatakan, “Para perawinya adalah perawi hadits shahih.” 179. Atsar ini disebutkan secara panjang lebar dalam ad-Durrul Mantsuur 3/224. Sumber Diadaptasi dari Jalaluddin As-Suyuthi, Lubaabun Nuquul fii Asbaabin Nuzuul, atau Sebab Turunnya Ayat Al-Qur’an, terj. Tim Abdul Hayyie Gema Insani, hlm. 265-274. Post Views 735 "Mereka bertanya kepadamu wahai Muhammad tentang harta rampasan perang. Katakanlah "Harta rampasan perang itu terserah bagi Allah dan bagi RasulNya untuk menentukan pembahagiannya. Oleh itu, bertakwalah kamu kepada Allah Subhanahu wa Taala dan perbaikilah keadaan perhubungan di antara kamu, serta taatlah kepada Allah dan RasulNya, jika betul kamu orang yang beriman." Surah alAnfaal 81 Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa Nabi bersabda "Barangsiapa yang membunuh musuh dia aKan mendapat sejumlah bahagian tertentu dan barangsiapa yang menawan musuh dia pun aKan mendapat bahagian tertentu." Pada ketika itu orang tua hanya tinggal menjaga bendera, sedangkan para pemuda maju kemedan jihad menyerang musuh dan mengangkut ghanimah. Berkatalah orang tua-tua kepada para pemuda "Jadikanlah kami sebagai sekutu kalian semua kerana kami pun turut bertahan dan menjaga tempat kembali kalian semua." Kemudian mereka mengadukan perkara inl kepada Rasulullah Maka turunlah ayat ini Surah alAnfaal1 sebagai penjelasan bahawa ghanimah itu merupakan ketetapan dari Allah dan janganlah ia dijadikan bahan pertengkaran. Diriwayatkan oleh Abu Daud, an Nasai, Ibnu Hibban dan al Hakim dari Ibnu Abbas Dalam riwayat lain ada dikemukakan bahawa dalam peperangan Badar Umair telah terbunuh dan saudaranya Saad bin Abi Waqas dapat membunuh kembali pembunuhnya iaitu Said bin al Ash. Di samping itu juga dia dapat mengambil pedang si pembunuh tersebut lalu dibawanya pedang itu kepada Rasulullah. Kemudian Rasulullah bersabda "Simpanlah pedang itu di tempat barang rampasan yang belum dibahagikan. "Selepas itu Saad pun pulang dengan rasa sedih kerana saudaranya terbunuh serta harta rampasannya telah diambil. Tidak lama selepas kejadian itu, turunlah ayat ini Surah al Anfaal1 yang menjelaskan tentang kedudukan ghanimah sehingga Nabi Muhammad bersabda kepada Saad bin Abi Waqas "Ambillah pedangmu itu." Diriwayatkan oleh Ahmad dari Saad bin Abi Waqas Dalam riwayat lain ada dikemukakan bahawa pada masa perang Badar Saad datang mengadap Rasulullah dengan membawa sebilah pedang lalu dia berkata "Ya Rasulullah! Sesungguhnya Allah telah menyembuhkan sakit hatiku dengan kaum Musyrikin iaitu aku dapat membunuh pembunuh saudaraku dan merampas pedangnya. Oleh sebab itu, berikanlah pedang ini kepadaku." Rasulullah menjawab "Pedang ini bukan kepunyaanku dan juga bukan kepunyaanmu." Kemudian Saad berkata "Mudah-mudahan pedang ini diberikan kepada orang yang tidak mendapat cubaan sebagaimana cubaan yang kuderitai. " Tidak berapa lama kemudian Rasulullah datang kepada Saad dan bersabda "Engkau telah meminta pedang itu dariku ketika ia belum menjadi milikku dan sekarang ia telah menjadi milikku dan ambillah pedang itu. " Maka turunlah ayat ini Surah al Anfaal 81 berhubung dengan peristiwa tersebut sebagai larangan mengambil ghanimah sebelum ada ketetapan dari Allah dan RasulNya. Diriwayatkan oleh Abu Daud dan Tirmizi dan an Nasa'i dari Saad Dalam riwayat lain pula ada dikemukakan bahawa terdapat orang-orang yang menuntut satu perlima lagi dari ghanimah setelah mereka menerima empat perlima dari ghanimah tersebut. Maka turunlah ayat ini Surah al Anfaal 81 sebagai penjelasan bahawa bahagian itu diperuntukkan bagi Allah dan RasulNya. K. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Mujahid "Sebagaimana harta rampasan perang ditentukan pembahagiannya dengan kebenaran, maka Tuhanmu wahai Muhammad mengeluarkanmu dari rumahmu untuk pergi berperang dengan kebenaran juga, sedang sebahagian dari orang yang beriman itu sebenarnya tidak suka turut berjuang. " Surah al Anfaal 8 5 Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa ketika Rasulullah mendapat tahu bahawa kafilah yang dipimpin oleh Abu Sufyan telah mendekati Madinah dan mereka dalam perjalanan pulang menuju ke Mekah lalu baginda bersabda "Bagaimana pendapat kalian semua tentang kafilah itu, mudah-mudahan Allah menjadikan kafilah ini ghanimah bagi kita dan menyelamatkan kita." Kemudian mereka berangkat mencari kafilah itu di luar kota Madinah. Setelah sehari atau dua hari dalam perjalanan baginda bertanya lagi [Rasulullah mendapat tahu bahawa pasukan Abu Sufyan telah mendapat bantuan dari pasukan bersenjata tentera Quraisy] "Bagaimana pendapat kalian semua tentang mereka?" Sebahagian kaum Muslimin menjawab "Kita tidakakan kuat untuk melawan mereka, kerana kita bukan hanya akan melawan kafilah Abu Sufyan sahaja." Berkatalah al Miqdad "Janganlah kalian semua berkata seperti kaum Musa" ertinya berangkatlah kamu dengan Tuhanmu dan berperanglah, kami di sini hanya akan duduk menunggu. Al Anfal5. sebagaimana harta rampasan perang ditentukan pembahagiannya Dengan kebenaran, maka Tuhanmu Wahai Muhammad mengeluarkanmu dari rumahmu untuk pergi berperang Dengan kebenaran juga, sedang sebahagian dari orang-orang Yang beriman itu sebenarnya tidak suka turut berjuang. Ayat ini Surah al Anfaal 85 turun berhubung dengan peristiwa di atas sebagai sindiran kepada sebahagian kaum Mukminin yang tidak suka mengikut jejak Rasulullah. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Marduwaih dari Abi Ayub al Ansari Diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarirdari Ibnu Abbas "Ingatlah ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhan kamu, lalu la perkenankan permohonan kamu surah al anfaal dengan firmanNya "Sesungguhnya Aku akan membantu kamu dengan seribu bala tentera dari malaikatyang datang berturut-turut." Surah al Anfaal 89 Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa Nabi melihat kaum musyrikin berjumlah 1000 orang sedangkan para sahabat hanya berjumlah 300 dan beberapa belas orang sahaja. Baginda pun mengadap kiblat lalu mengangkat tangannya memohon kepada Allah dengan perasaan yang sedih "Wahai Tuhan kami, kabulkanlah apa yang telah dijanjikan kepadaku. Wahai Tuhan kami, sekiranya engkau membinasakan kaum Muslimin, tidak akan ada yang menyembahMu lagi di bumi ini." Baginda berdoa tanpa henti dengan perasaan yang sedih sambil mengangkat tangannya dan mengadap kiblat sehingga terjatuh selendangnya. Kemudian datanglah Abu Bakar dan mengambil selendang tersebut lalu diletakkan kembali ke tempatnya dan dirangkulnya Nabi dari belakang dan berkata "Wahai Nabiyullah, cukuplah jeritan hatimu Itu, sesungguhnya Allah akan mengabulkan permintaanmu itu dan menepati janjiNya." Maka penurunan ayat ini Surah al Anfaal 8 9 adalah sebagai janji Allah untuk mengabulkan doa orang yang meminta dengan bersungguh-sungguh. Dalam peristiwa di atas Allah menurunkan Malaikat yang begitu ramai. Diriwayatkan oleh at Tirmizi dari Umar bin Khattab "Maka bukanlah kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allah jualah yang menyebabkan pembunuhan mereka. Dan bukanlah engkau wahai Muhammad yang melempar ketika engkau melempar akan tetapi Allah jualah yang melempar untuk membinasakan orang kafir, dan untuk mengurniakan orang yang beriman dengan pengumiaan yang baik kemenangan daripadaNya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui." Surah al Anfaal817 Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa ketika perang Uhud, Ubay bin Khalaf berniat untuk menyerang Nabi lalu dibiarkan sahaja oleh kawan-kawannya yang pada waktu itu sedang bertempur dengan pasukan Rasulullah. Kemudian Rasulullah melihat bahagian dada Ubay yang terbuka di antara baju dengan topinya, lalu ditikam oleh Rasulullah dengan tombaknya sehingga dia jatuh rebah dari kudanya, tiada mengeluarkan darah akan tetapi putus salah satu dari tulang rusuknya. Teman-temannya datang mengerumuninya pada saat dia meraung kesakitan. Mereka berkata "Alangkah pengecutnya engkau ini, bukankah itu hanya terguris sedikit sahaja." Ubay mengatakan bahawa Rasulullah yang menikamnya dan mengingatkan akan sabda Rasulullah yang bersumpah "Seandainya apa yang terkena pada Ubay itu terkena pula pada penduduk kampung Zilmajaz nama satu daerah nescaya mereka akan mati kesemuanya." Ubay bin Khalaf mati sebelum sampai ke Mekah. Maka penurunan ayat ini Surah al Anfaal 817 berhubung dengan peristiwa di atas sebagai penjelasan bahawa sebenarnya Allah yang telah membunuhnya. Diriwayatkan oleh al Hakim dari Said bin al Musayyab dari bapanya. Isnadnya sahih tetapi hanya gharib Dalam riwayat lain pula ada dikemukakan bahawa dalam perang Khaibar Rasulullah meminta anak panah dan memanahkannya ke arah benteng. Anak panah tersebut terkena Ibnu Abil Haqiq lalu terbunuh di tempat tidurnya. Allah menurunkan ayat ini Surah al Anfaal 817 adalah berhubung dengan peristiwa di atas sebagai penerangan bahawa Allah yang telah melempar anak panah itu. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Abdur Rahman bin Jubair Hadis ini mursal, sanadnyay'ayy/d baik akan tetapi gharib KETERANGAN Adapun hadis yang masyhur berkenaan dengan penurunan ayat ini Surah al Anfaal 817 adalah peristiwa di dalam peperangan Badar iaitu pada waktu Rasulullah melemparkan segenggam batu kecil yang menyebabkan banyak kematian di kalangan musuh. Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa ketika peperangan Badar para sahabat mendengar suaru gemuruh dari langit seperti suara batu-batu kecil jatuh ke dalam bekas. Kemudian Rasulullah melempari musuhnya dengan batu-batu kecil tadi sehingga kaum Muslimin mendapat kemenangan. Maka penurunan ayat ini Surah al Anfaal 817 sebagai penjelasan bahawa sesungguhnya Allah yang melemparkan batu-batu tersebut ketika Nabi melemparkannya. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim dari Hakim bin Hizam Diriwayatkan pula oleh Abu Syaikh dari Jabir dan Ibnu Abbas Diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir dari sumber lain tetapi mursal "Jika kamu hai orang musyrik memohon supaya diberi kemenangan bagi pihak yang benar maka sesungguhnya kemenangan yang kamu pohonkan itu telah datang dan disaksikan oleh kamu; dan jika kamu berhenti daripada memusuhi Nabi Muhammad, maka yang demikian amat baik bagi kamu, dan jika kamu kembali memusuhinya, Kami juga kembali menolongnya mengalahkan kamu; dan golongan angkatan perang kamu tidak sekali-kali akan dapat menyelamatkan kamu sedikit pun, sekali pun ia lebih ramai; dan yang demikian itu adalah kerana sesungguhnya Allah beserta orang yang beriman." Surah al Anfaal 819 Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa Abu Jahal pernah meminta kemenangan kepada Allah ketika pasukannya bertemu dengan pasukan kaum Muslimin. Dia berdoa "Ya Allah siapakah yang sebenarnya yang memutuskan silaturrahim dan datang membawa ajaran yang tidak dikenali. Buktikanlah kemusnahannya esok." ltulah permintaan kemenangan yang disebut Allah di dalam ayat ini Surah al Anfaal 819. Diriwayatkan oleh al Hakim dari Abdullah bin Tha'labah bin Shair Dalam riwayat lain pula ada dikemukakan bahawa Abu Jahal berdoa "Ya Allah berilah pertolongan kepada yang paling mulia di antara dua golongan ini, yang paling terhormat di antara dua pasukan ini. " Maka turunlah ayat ini Surah al Anfaal 819 sebagai penjelasan bahawa kemenangan adalah di pihak kaum Muslimin yang paling mulia dan terhormat. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Athiyah "Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati amanah Allah dan RasulNya, dan janganlah kamu mengkhianati amanah-amanah kamu, sedang kamu mengetahui salahnya." Surah al Anfaal 827 Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa ayat ini turun berkenaan dengan seorang Muslim yang bernama Abu Lubabah bin Abdil Munzir yang telah ditanya oleh Bani Quraizah iaitu kaum yang memusuhi Islam ketika Perang Quraizah tentang pandangan kaum Muslimin terhadap mereka. Abu Lubabah memberi isyarat dengan tangan dan lehernya yang bermaksud akan dibunuh. Setelah turunnya ayat ini Surah al Anfaal 827 Abu Lubabah menyesali di atas perbuatannya kerana membocorkan rahsia kaum Muslimin. Kemudian dia berkata "Terhiris hatiku sehingga hatiku tidak dapat ku gerakkan kerana aku merasa telah berkhianat kepada Allah dan RasulNya." Diriwayatkan oleh Said bin Mansur dan yang lainnya dari Abdullah bin Abi Qatadah Dalam riwayat lain ada dikemukakan bahawa Abu Sufyan meninggalkan Mekah sambil mengintai kegiatan kaum Muslimin. Kemudian Jibril menyampaikan kepada Nabi Muhammad akan perkara tersebut dan memberitahu bahawa Abu Sufyan berada di suatu tempat. Bersabdalah Rasulullah kepada para sahabat "Abu Sufyan sekarang berada di suatu tempat, tangkaplah dan tahanlah dia." Akan tetapi salah seorang dari kaum munafik yang mendengar perintah Rasul itu memberitahu kepada Abu Sufyan melalui surat agar berhati-hati kerana Nabi telah mengetahui maksudnya. Maka turunlah ayat ini Surah al Anfaal 827 sebagai peringatan supaya jangan melakukan pengkhianatan kepada Allah dan Rasulnya. K. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan yang lainnya dari Jabir bin Abdillah Hadis ini sangat gharib di dalam sanadnya dan susunan bahasanya perlu diteliti kembali Dalam riwayat lain pula ada dikemukakan bahawa kaum Muslimin telah mendengar perintah Nabi yang perlu dirahsiakan. Akan tetapi terdapat di kalangan mereka yang menyebarkannya sehingga sampai kepada kaum musyrikin. Maka turunlah ayat ini Surah al Anfaal 827 sebagai penerangan bahawa penyebaran perintah seperti ini adalah perbuatan khianat kepada Allah dan RasulNya. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari as Suddi "Dan ingatlah. Wahai Muhammad, ketika orang kafir musyrik Mekah menjalankan tipu daya terhadapmu untuk menahanmu, atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka menjalankan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya mereka, kerana Allah sebaik-baik yang menggagalkan tipu daya." Surah al Anfaal 8 30 Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa ketika segolongan kaum Quraisy dan pembesar dari suku-suku lainnya hendak memasuki Darun Nadwah, mereka telah dihalangi oleh Iblis yang menyeru sebagai orang yang patut dihormati. Ketika melihatnya, mereka bertanya "Siapakah tuan?" Dia menjawab "Saya seorang Syaikh dari Nadj ingin mendengar apa yang akan dibincangkan oleh kalian semua tentang Muhammad dan ingin menyaksikan majlis tersebut. Mudah-mudahan aku dapat menyumbangkan buah fikiran dan nasihat." Kemudian mereka menyetujuinya dan masuklah dia bersama mereka. Lalu dia berkata "Bagaimana pendapat kalian semua tentang Muhammad?" Salah seorang dari mereka berkata "Masukkan sahaja dia ke dalam penjara dan ikatlah kaki tangannya sampai mati sebagaimana matinya seorang penyair yang bernama Zuhair dan Nabighah kerana perbuatannya itu seperti salah seorang di antara mereka." Kemudian Aduwwullah Syaikh an Najd berkata "Demi Allah pendapat seperti itu tidak baik kerana nanti akan ada orang yang bersimpati kepadanya dan menyampaikan berita tempat tahanannya kepada sahabat-sahabatnya dan mereka akan menyerang lalu mengambilnya dari tangan kalian semua serta menjaganya. Dengan demikian kalian semua tidak akan aman dari gangguan mereka yang akan mengusir kalian semua dari negeri ini. Keluarkanlah pendapat yang lain." Salah seorang yang lain berkata "Usir sahaja dia dari tanah kita, supaya kita dapat bebas dari gangguan dan ucapannya." Kemudian berkatalah Syaikh an Najd "Demi Allah, sesungguhnya pendapat ini pun tidak baik. Apakah tuan-tuan tidak mengetahui percakapannya yang begitu menarik, lisannya yang begitu lincah serta percakapannya yang manis. Demi Allah jika kalian semua berbuat demikian, orang Arab dari segala suku akan mengikutnya dan menurut kepadanya. Akhirnya mereka akan bersatu padu mengusir kalian semua dari tanah tumpah darah kalian semua. Mereka berkata "Benar, demi Allah kemukakanlah pendapat yang lain pula." Akhirnya Abu Jahal berkata "Demi Allah, aku akan memberi pendapat yang paling bernas." Mereka bertanya "Bagaimanakah pendapatmu itu?" Abu Jahal menjawab "Kamu ambil dari setiap kabilah seorang pemuda yang kuat, gagah dan berani. Kemudian masing-masing dibekalkan dengan pedang yang tajam dan ditugaskan untuk membunuh Muhammad bersama-sama. Oleh itu tanggungjawab tersebut dipikul oleh setiap kabilah. Aku yakin bahawa Bani Hasyim tidak akan mampu untuk melawan suku." Pendapat ini diterima dan diputuskan secara sebulat suara kerana boleh diterima oleh akal fikiran mereka. Berkatalah Syaikh al Najd "Demi Allah, ini adalah buah fikiran yang sangat baik kerana aku tidak dapat selain daripadanya." Kemudian mereka bersurai untuk melaksanakan keputusan yang telah dipersetujui. Maka datanglah Jibril kepada Rasulullah membawa perintah kepada baginda supaya tidak tidur di tempat tidurnya yang biasa dan menyampaikan keputusan dari pertemuan mereka. Oleh itu, pada malam itu Rasulullah tidak bermalam di rumahnya dan Allah memberi keizinan kepadanya untuk meninggalkan kota Mekah. Ayat ini Surah al Anfaal 830 turun setelah Rasulullah sampai di Madinah yang menerangkan nikmat yang diberikan Allah kepadanya untuk disyukuri. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Abbas Dalam riwayat lain ada dikemukakan bahawa Abu Talib bertanya kepada Nabi "Tahukah engkau apa yang telah dimesyuaratkan oleh kaummu?" Nabi menjawab "Mereka akan memenjarakanku, membunuhku atau mengusirku." Kemudian Abu Talib bertanya "Siapakah yang memberitahumu mengenai perkara ini?" Nabi menjawab "Tuhanku." Abu Talib berkata "Tuhanmu adalah sebaik-baik Tuhan. Aku berwasiat agar engkau berbuat baik kepadaNya." Nabi bersabda "Saya menerima perintahNya dengan sebaik-baiknya dan Tuhan telah berbuat baik kepadaku." Maka turunlah ayat ini Surah al Anfaal 830 berhubung dengan peristiwa tersebut. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarirdari Ubaid bin Umair dari Muthalib bin Abi Wadaah KETERANGAN Ibnu Katsir berkata "Hadis ini gharib bahkan munkar kerana menyebut nama Abu Talib pada riwayat hijrah, padahal Abu Talib sudah meninggal sebelumnya." "Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami, mereka berkata "Sesungguhnya kami telah mendengarnya. Kalaulah kami mahu, nescaya kami dapat mengatakan kata-kata seperti al Quran ini. Al Quran ini tidak lain hanyalah cerita-cerita dongeng orang-orang dahulu kala." Surah al Anfaal 8 31 "Dan ingatlah ketika mereka kaum musyrik Mekah berkata "Wahai Tuhan kami! Jika betul al Quran itu ialah yang benar dari sisimu, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab seksa yang tidak terperi sakitnya." Surah al Anfaal 8 32 dan Allah tidak sekali-kali akan menyeksa mereka, sedang Engkau Wahai Muhammad ada di antara mereka; dan Allah tidak akan menyeksa mereka sedang mereka beristighfar meminta ampun. Surah al Anfaal 8 33 "Dan mengapa mereka tidak patut diseksa oleh Allah, sedang mereka menyekat orang Islam dari masjid AI-Haram, padahal mereka bukanlah orang yang berhak menguasainya kerana mereka kafir musyrik? Sebenarnya orang yang berhak menguasainya hanyalah orang yang bertakwa, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui." Surah al Anfaal 8 34 Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa Rasulullah menetapkan hukuman bunuh kepada tawanan dalan perang Badar. Mereka itu termasuk Uqbah bin Abi Muaith, Thaimah bin Adi dan Nadir bin al Harts. Akan tetapi Miqdad merasa keberatan untuk melaksanakan perintah tersebut kepada Nadir bin al Harts lalu berkata "Ini tawananku ya Rasulullah." Kemudian Rasulullah bersabda dengan menegaskan bahawa itulah orang yang berkata bahawa dirinya dapat membuat ayat seperti ayat-ayat al Quran. Sesungguhnya orang inilah an Nadir yang dimaksudkan dalam ayat ini Surah al Anfaal 8 31. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Said bin Jubair Dalam riwayat lain ada dikemukakan bahawa yang dimaksudkan dengan firman Allah di dalam ayat ini Surah al Anfaal 8 32 ialah ucapan an Nadir bin al Harts. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Said bin Jubair Dalam riwayat lain ada dikemukakan bahawa Abu Jahal berkata "Sekiranya al Quran ini benar dariMu, turunkanlah hujan batu dari langit atau timpakan kepada kami seksaan yang pedih." Maka turunlah ayat ini Surah al Anfaal 8 33 sebagai jaminan bahawa Allah tidak akan menimpakan seksaan dari langit selagi Nabi Muhammad masih ada dan selagi mereka bertaubat kepadaNya. Diriwayatkan oleh al Bukhari dari Anas Dalam riwayat lain ada dikemukakan bahawa kaum musyrikin sedang bertawaf di Baitullah sambil berdoa "Ghufranaka, ghufranaka kami minta ampun, kami minta ampun." Maka Allah menurunkan ayat ini Surah al Anfaal 8 33 sebagai penjelasan bahawa mereka tidak akan diseksa selagi mereka bertaubat kepadaNya. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Abbas Dalam riwayat lain ada dikemukakan bahawa kaum Quraisy telah berbicara sesama mereka dengan berkata "Muhammad telah dimuliakan oleh Allah lebih daripada kita." Kemudian mereka berdoa "Sekiranya Muhammad itu benar utusan Allah, timpakanlah kepada kami batu dari langit. Pada petang hari mereka menyesali dengan apa yang telah diucapkan itu lalu bertaubat dengan ucapan "ghufranaka Allahhumma." Maka Allah menurunkan ayat ini Surah al Anfaal 833-34 sebagai jaminan keselamatan bagi mereka dari seksaan Allah selama mereka bertaubat. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarirdari Yazid bin Ruman dan Muhammad bin Qais Dalam riwayat lain pula ada dikemukakan bahawa ketika Rasulullah berada di Mekah Allah telah menurunkan "Wa ma kanallahu liyu 'adzdzibahum wa anta fihim" permulaan ayat ini Surah al Anfaal 8 33. Kemudian apabila baginda berhijrah ke Madinah Allah menurunkan sambungan ayat ini Surah al Anfaal 833 hingga ke akhirnya kerana di Mekah masih tertinggal kaum Muslimin yang selalu bertaubat. Setelah kesemua kaum Muslimin berhijrah ke Madinah Allah menurunkan ayat "wa ma lahum alia yu'adzdzibahumullahu" iaitu permulaan ayat ini Surah al Anfaal 8 34. Setelah itu Allah telah membenarkan mereka untuk membebaskan kota Mekah dari seksaan yang telah disebutkan dalam al Quran. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarirdari Ibnu Abbazi "Dan tiadalah sembahyang mereka di sisi Baitullah itu melainkan bersiul-siul dan bertepuk tangan. Oleh itu rasalah Kamu wahai orang kafir akan azab seksa dengan sebab kekufuran kamu." Surah al Anfaal 8 35 Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa sebelum kedatangan Islam, kaum Quraisy bertawaf di Baitullah sambil bertepuk tangan dan bersiul. Berikutan dengan perbuatan mereka, maka turunlah ayat ini Surah al Anfaal 8 35 sebagai ancaman terhadap perbuatan seperti itu. Diriwayatkan oleh al Wahidi dari Ibnu Umar Dalam riwayat lain pula ada dikemukakan bahawa kaum Quraisy telah menganggu Nabi yang sedang bertawaf dengan tepukan tangan dan siulan. Maka turunlah ayat ini Surah al Anfaal 8 35 sebagai ancaman kepada orang-orang yang suka mengganggu kaum Muslimin yang sedang beribadat. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Said "Sesungguhnya orang kafir yang selalu membelanjakan harta mereka untuk menghalangi manusia dari sisi jalan Allah, maka mereka tetap membelanjakannya kemudian harta yang dibelanjakan itu menyebabkan penyesalan kepada mereka, tambahan pula mereka dikalahkan. Dan ingatlah orang kafir itu akhimya dihimpunkan dalam neraka jahanam." Surah al Anfaal 8 36 Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa ketika orang-orang Quraisy ditimpa kekalahan di dalam peperangan Badar dan pulang ke Mekah, Abdullah bin Abi Rabi'ah, Ikrimah bin Abi Jahal, Shafwan bin Umayyah dan tokoh-tokoh Quraisy yang bapa-bapa dan anak-anak mereka telah terbunuh dalam peperangan tersebut telah mengadakan perbincangan dengan Abu Sufyan dan rombongannya. Rombongan Abu sufyan terdiri dari kaum saudagar yang diselamatkan kerana terjadinya perang Badar. Mereka berkata "Hai golongan Quraisy! Sesungguhnya Muhammad telah menakutkan kalian semua dan membunuh orang-orang yang paling baik di antara kalian semua. Bantulah kami dengan harta benda kalian semua untuk memeranginya dan mudah-mudahan kita boleh menebus kekalahan kita dan membalas dendam. Akhirnya kaum Quraisy bersetuju dengan permintaan itu. Oleh itu, penurunan ayat ini Surah al Anfaal 8 36 adalah berhubung dengan peristiwa di atas. Di dalam ayat ini Allah Taala telah menjanjikan untuk mengalahkan orang-orang yang memerangi jalan Allah. Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dari az Zuhri, Muhammad bin Yahya, Ibnu Hibban, Ashim bin Umair, Ibnu Qatadah dan Husin bin Abdur Rahman serta bersesuaian dengan hadis dari Ibnu Abbas Dalam riwayat lain ada dikemukakan bahawa turunnya ayat ini Surah al Anfaal 8 36 berkenaan dengan Abu Sufyan yang membiayai perang kaum musyrikin sebanyak 40 uqiyat kg emas. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari al Hakam bin Uthaibah Dalam riwayat lain pula ada dikemukakan bahawa penurunan ayat ini Surah al Anfaal 8 36 adalah berkenaan dengan Abu Sufyan yang telah membiayai 2000 orang tentera Habsyah dalam peperangan Uhud untuk memerangi Rasulullah. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Ibnu Abbazi dan Said bin Jubair "Dan janganlah kamu menjadi seperti orang yang keluar dari negerinya dengan berlagak sombong dan menunjuk-nunjuk kekuatan mereka kepada orang ramai kerana hendak meminta dipuji, serta mereka pula menghalang manusia dari jalan Allah. Dan ingatlah Allah Maha Meliputi pengetahuanNya akan apa yang mereka kerjakan." Surah al Anfaal 8 47 Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa ketika perang Badar kaum Quraisy keluar dari Mekah menuju ke tempat peperangan tersebut dengan berpakaian cantik-cantik serta diiringi oleh barisan pancaragam. Maka Allah menurunkan ayat ini Surah al Anfaal 8 47 sebagai larangan kepada kaum Muslimin dari melakukan perbuatan seperti mereka iaitu riak dan sombong. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Muhammad bin Kaab al Qurazhi dan ingatlah ketika Syaitan memperhiaskan kepada mereka perbuatan mereka yang salah itu, untuk dipandang elok dan diteruskan, serta menghasut mereka Dengan berkata "Pada hari ini tidak ada sesiapa pun dari umat manusia Yang dapat mengalahkan kamu, dan Sesungguhnya Aku adalah Pelindung dan Penolong kamu". maka apabila kedua-dua puak angkatan tentera Islam dan kafir musyrik masing-masing kelihatan berhadapan, Syaitan itu berundur ke belakang sambil berkata "Aku berlepas diri dari kamu, kerana Aku dapat melihat apa Yang kamu tidak dapat melihatnya; Sesungguhnya Aku takut kepada Allah, dan Allah sangat berat azab seksaNya". Surah al Anfaal 8 48 ingatlah ketika orang-orang munafik dan orang-orang Yang ada penyakit syak Dalam hatinya berkata "Orang-orang Islam itu telah diperdayakan oleh ugama mereka sehingga mereka berani menentang Kami Yang lebih besar bilangannya". dan yang sebenarnya sesiapa Yang bertawakal kepada Allah dengan sepenuh-penuh yakin, maka Allah akan menolongnya untuk mengalahkan musuh Yang lebih besar bilangannya, kerana Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana. Surah al Anfaal 8 49 kumpulan mereka Yang bersatu itu tetap akan dikalahkan dan mereka pula akan berpaling lari. al Qamar45 Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa Allah telah menurunkan ayat ini Surah al Qamar 54 45 kepada NabiNya ketika di Mekah. Kemudian bertanyalah Umar bin Khattab "Persekutuan mana ya Rasulullah?" Pertanyaan ini diajukan sebelum terjadi perang Badar. Pada masa peperangan Badar kaum Quraisy dapat dihancurkan dan Umar melirik kepada Rasulullah sambil melihat-melihat kepada kesan-kesan pertempuran dengan mayat bergelimpangan dan pedang terhunus di tangannya. Kemudian Nabi bersabda "Sesungguhnya ayat ini Surah al Qamar 54 45 turun berkenaan dengan peristiwa ini." Dalam peristiwa Badar ini juga turun ayat ini Surah al Mukminuun 2364 berhubung dengan kisah mereka yang merintih-rintih meminta tolong kerana mendapat azab dari Allah serta turun juga ayat ini Surah Ibrahim 14 28 berkenaan mereka yang menukar nikmat Allah dengan kekufuran. Dalam perang Badar ini juga Rasulullah melempari mereka dengan batu dan pasir sehingga musuh-musuh itu mati kerana mata dan mulut mereka dipenuhi dengan pasir dan batu. Maka turunlah ayat ini Surah al Anfaal 8 17 yang menjelaskan bahawa kematian mereka bukan kerana lemparan batu Muhammad tetapi kerana lemparan Allah. Pada peristiwa Badar ini juga turunlah ayat ini Surah al Anfaal 848 sebagai penjelasan bahawa Iblis membakar semangat kaum musyrikin tetapi kemudian dia berlepas diri kerana melihat kaum Muslimin mendapat bantuan dari para Malaikat yang tidak terlihat oleh kaum musyrikin. Pada peristiwa itu pula Uthbah bin Rabi'ah dan orang-orang musyrikin lainnya berkata bahawa kaum Muslimin telah tertipu oleh Agamanya. Maka Allah menurunkan ayat ini Surah al Anfaal 849 sebagai peringatan kepada kaum Mukminin untuk tetap bertawakal kepada Allah Yang Maha Mulia dan Maha Bijaksana. Diriwayatkan oleh at Thabarani di dalam kitab alAusath dengan sanad yang lemah dari Abi Hurairah "Sesungguhnya sejahat-jahat makhluk yang melata disisi hukum dan ketetapan Allah ialah orang yang kafir yang degil dengan kekufurannya, sebab itu mereka tidak mahu beriman. " Surah al Anfaal 8 55 Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa penurunan ayat di atas adalah berkenaan dengan enam suku kaum Yahudi yang sangat kufur di antaranya ialah Ibnu Tabut. K. Diriwayatkan oleh Abu Syaikh dari Said bin Jubair dan jika Engkau mengetahui adanya perbuatan khianat dari sesuatu kaum yang mengikat perjanjian setia denganmu maka campakkanlah perjanjian itu kepada mereka Dengan cara terus terang dan adil. Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang Yang khianat. Surah al Anfaal 8 58 Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa Jibril datang kepada Rasulullah dan berkata "Engkau telah meletakkan senjata dan tetap berusaha mengajak mereka melaksanakan perdamaian. Allah telah mengizinkan kamu untuk memerangi Bani Quraizah yang telah mengkhianatimu, berangkatlah dan perangilah mereka." Penurunan ayat di atas adalah sebagai keizinan kepada Rasulullah untuk mengggempur orang-orang yang mengkhianati perdamaian. Diriwayatkan oleh Abu Syaikh dari Ibnu Syihab "Wahai Nabi, cukuplah Allah menjadi penolongmu, dan juga pengikut-pengikutmu dari orang yang beriman."Surah al Anfaal 8 64 Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa ketika Umar memeluk Islam kaum musyrikin berkata "Kekuatan kita dengan kekuatan kaum Muslimin telah seimbang sekarang. "Maka turunlah ayat di atas sebagai penambah semangat kepada Rasulullah dalam menghadapi kaum musyrikin. K. Diriwayatkan oleh al Bazzar dengan sanad yang daif dari Ikrimah dari Ibnu Abbas. Hadis ini mempunyai beberapa syahid Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa ketika bilangan kaum Muslimin telah mencapai jumlah 39 orang termasuk lelaki dan perempuan dan kemudian mencapai bilangan 40 orang dengan Umar memeluk Islam, maka turunlah ayat ini Surah al Anfaal864. Di dalam ayat ini Allah Taala hendak menjelaskan bahawa cukuplah bagi Allah dan orang-orang yang telah beriman untuk melawan kaum musyrikin. K. Diriwayatkan oleh at Thabarani dan yang lainnya dari Said bin Jubairdari Ibnu Abbas Dalam riwayat lain ada dikemukakan bahawa setelah kaum muslimin mencapai jumlah 33 orang lelaki termasuk Nabi dan 6 orang wanita serta ditambah dengan kelslaman Umar, maka turunlah ayat ini Surah al Anfaal 864 berkenaan dengan peristiwa tersebut. K. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dengan sanad yang sahih dari Said bin Jubair Dalam riwayat lain pula ada dikemukakan bahawa penurunan ayat ini Surah al Anfaal 8 64 adalah berhubung dengan Umar bin khattab yang memeluk Islam. Diriwayatkan oleh Abu Syaikh dari Said bin al Musayyab Wahai Nabi, peransangkanlah orang-orang Yang beriman itu untuk berperang. jika ada di antara kamu dua puluh Yang sabar, nescaya mereka dapat menewaskan dua ratus orang dari pihak musuh Yang kafir itu; dan jika ada di antara kamu seratus orang, nescaya mereka dapat menewaskan seribu orang dari golongan Yang kafir, disebabkan mereka yang kafir itu orang-orang Yang tidak mengerti. Surah al Anfaal 8 65 sekarang Allah telah meringankan daripada kamu Apa Yang telah Diwajibkan dahulu kerana ia mengetahui Bahawa pada kamu ada kelemahan; oleh itu jika ada di antara kamu seratus orang Yang sabar, nescaya mereka akan dapat menewaskan dua ratus orang; dan jika ada di antara kamu seribu orang, nescaya mereka dapat menewaskan dua ribu orang Dengan izin Allah. dan ingatlah Allah beserta orang-orang Yang sabar. Surah al Anfaal 8 66 Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa ayat ini Surah al Anfaal 8 65 turun dengan mewajibkan perang dengan seorang melawan sepuluh orang. Oleh yang demikian kaum Muslimin merasa keberatan sehingga Allah memberi keringanan bagi mereka dengan setiap orang melawan dua orang, dengan penurunan ayat yang berikutnya Surah al Anfaal 8 66. [Lihat tafsir at Thabari 1954, juz 10, hal 38.] Diriwayatkan oleh Ishaq bin Rahawaih di dalam musnadnya dari Ibnu Abbas "Tidaklah patut bagi seseorang Nabi mempunyai orang tawanan sebelum ia dapat membunuh sebanyak-banyaknya di muka bumi. Kamu menghendaki harta benda dunia yang tidak kekal, sedang Allah menghendaki untuk kamu pahala akhirat. Dan ingatlah, Allah MahaKuasa, lagiMaha Bijaksana." Surah al Anfaal 8 67 Kalaulah tidak kerana adanya ketetapan dari Allah yang telah terdahulu, tentulah kamu ditimpa azab seksa yang besar disebabkan penebus diri yang kamu ambil dari orang tawanan itu. Surah al Anfaal 8 68 Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa Nabi bermesyuarat dengan para sahabatnya mengenai tawanan perang Badar. Rasulullah bersabda "Sesungguhnya Allah telah memberi kemenangan kepada kalian semua dan mengalahkan mereka. Bagaimanakah pendapat kalian semua tentang tawanan ini?" Umar berkata "Ya Rasulullah! Penggallah batang leher mereka." Akan tetapi Rasulullah tidak menerima saranannya itu. Kemudian Abu Bakar berkata "Ampunilah mereka dan terimalah dari mereka fida tebusan."Lalu Rasulullah memberi keampunan kepada mereka dan menerima fida tebusan. Maka kedua ayat ini Surah al Anfaal 8 67-68 turun berhubung dengan peristiwa di atas. Ayat ini turun adalah sebagai teguran kepada Nabi dan pernyataan bahawa tindakannya itu dimaafkan kerana telah ada ketentuan dari Allah mengenai perkara itu. Diriwayatkan oleh Ahmad dan yang lainnya dari Anas Dalam riwayat lain ada dikemukakan bahawa setelah terjadi peperangan Badar dan tawanan telah dikumpulkan, Rasulullah bersabda "Bagaimanakah pendapat kalian semua tentang tawanan ini?" Kejadian seterusnya adalah sama dengan hadis yang telah disebutkan di atas dan penurunan ayat ini Surah al Anfaal 867-68 adalah sependapat dengan Umar. Diriwayatkan oleh Ahmad, Tirmizi dan al Hakim dari Ibnu Mas'ud Dalam riwayat lain ada dikemukakan bahawa Nabi bersabda "Tidak pemah dihalalkan ghanimah kepada sesiapa pun dan demikian juga kepada seorang pemimpin sebelum kalian semua. Sesungguhnya pada masa dahulu turun api dari langit yang memusnahkan ghanimah tadi." Lihat Surah al Anfaal 81 dan 41. Ketika perang Badar kaum Muslimin mengambil ghanimah sebelum dihalalkan kepada mereka. Maka Allah menurunkan ayat ini Surah al Anfaal 867 sebagai teguran terhadap perbuatan kaum Muslimin. Diriwayatkan oleh at Tirmizi dari Abu Hurairah Wahai Nabi, Katakanlah kepada orang-orang tawanan Yang ada Dalam tangan kamu "Jika Allah mengetahui ada kebaikan iman Dalam hati kamu, nescaya ia akan memberi kepada kamu balasan Yang lebih baik daripada harta benda penebus diri Yang telah diambil dari kamu, dan ia akan mengampunkan dosa kamu; kerana Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani. Surah al Anfaal 8 70 Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa al Abbas berkata "Demi Allah, sesungguhnya ayat ini Surah al Anfaal 8 70 turun berkenaan dengan diriku ketika aku mengingatkan kepada Rasulullah bahawa aku telah masuk Islam dan meminta kembali hartaku sebanyak 20 uqiyah emas yang telah dirampas dalam peperangan dan mengharapkan keampunan dari Allah. Oleh itu sebagai gantinya Rasulullah memberikan kepadaku 20 orang abid yang sekarang ini memperdagangkan hartaku dengan jujur serta sangat menguntungkan." Ayat ini menjelaskan bahawa Allah akan memberikan sesuatu yang lebih baik daripada apa yang telah dirampas dalam peperangan kepada tawanan-tawanannya yang masuk Islam serta menjanjikan keampunanNya. Diriwayatkan oleh at Thabarani di dalam kitab alAusath dari Ibnu Abbas "Dan orang yang kafir, setengahnya menjadi penyokong dan pembela bagi setengahnya yang lain. Jika kamu wahai umat Islam tidak menjalankan dasar bantu-membantu sesama sendiri yang diperintah oleh Allah itu, nescaya akan berlakulah fitnah kekacauan di muka bumi dan kerosakkan yang besar." Surah al Anfaal 8 73 Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa seorang Mukmin telah bertanya mengenai pemberian harta pusaka kepada anggota keluarga termasuk kaum musyrikin. Maka turunlah ayat ini Surah al Anfaal 8 73 sebagai penjelasan bahawa kaum musyrikin selalu saling bantu menbantu sesamanya dan kaum Muslimin pun harus saling bantu membantu sesamanya. Oleh kerana itu, kaum Muslimin tidak dibenarkan untuk menyerahkan harta pusaka kepada mereka. K. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Abu Syaikh dari as Suddi dari Abu Malik "Dan orang yang beriman sesudah itu, kemudian mereka berhijrah dan berjihad bersama-sama kamu, maka adalah mereka dari golongan kamu. Dalam pada itu, orang yang mempunyai pertalian kerabat, setengahnya lebih berhak atas setengahnya yang lain menurut hukum Kitab Allah; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu. " Surah al Anfaal 8 75 Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa seorang Muslim telah membuat perjanjian dengan yang lainnya untuk saling waris-mewarisi hartanya. Maka turunlah ayat ini Surah al Anfaal 8 75 yang menjelaskan bahawa harta pusaka itu keutamaannya diberikan kepada kaum keluarga yang sudah ada ketentuannya. [Lihat Surah an Nisaa1 4 11-12] Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Ibnu Zubair Dalam riwayat lain pula ada dikemukakan bahawa Rasulullah telah mempersaudarakan Zubair bin Awwam dengan Kaab bin Malik. Kemudian Zubair berkata "Ketika aku melihat Kaab luka parah dalam peperangan Uhud, lalu aku berkata apabila dia syahid terputuslah dia dengan dunia dan ahlinya sehingga aku menjadi pewarisnya." Maka turunlah ayat ini Surah al Anfaal 8 75 sebagai penjelasan bahawa harta pusaka diberi keutamaan kepada ahli keluarganya dan tidak kepada orang yang diangkat menjadi saudara. Diriwayatkan oleh Ibnu Saad dari Hisyam bin Urwah dari bapanya

asbabun nuzul surat al anfal ayat 60